Balai Bahasa Jadi “Bengkel” Kebahasaan

Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Pemenang Seleksi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023 di Hotel Aryaduta, Makassar. Kegiatan yang dihadiri oleh 32 peserta potensial ini dibuka oleh Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Selatan @bbgpsulsel , Dr. Arman Agung, M.Pd.

laman 1
laman 2
laman 3
laman 4
laman 5
previous arrow
next arrow
laman 1
laman 2
laman 3
laman 4
laman 5
previous arrow
next arrow

Sebelum acara dibuka, Dr. Ganjar Harimansyah, selaku Kepala BBP Sulsel menyampaikan sambutannya terkait dengan karya ilmiah yang telah dibuat oleh peserta yang nantinya akan diikutkan pada seleksi tingkat nasional. Pada dasarnya karya ilmiah yang telah dibuat oleh peserta sudah bagus, tetapi aspek kebahasaannya masih perlu “dipermak” agar lebih apik. “Anggaplah kegiatan penyuluhan ini sebagai ‘bengkel bahasa’ agar karya ilmiah menjadi lebih apik,” tuturnya.

Dalam penyuluhan ini, peserta tidak hanya dibekali dengan materi kebahasaan, seperti ejaan, diksi, kalimat, dan paragraf, tetapi juga diperkaya dengan teknik dan praktik wicara publik oleh @yudhahasta dari @kelasbebasbicara dan presentasi karya ilmiah, baik lisan maupun tulis. Salindia dari peserta penyuluhan juga ikut dipoles dari aspek kebahasaan dan tampilannya.

WhatsApp Image 2023-11-18 at 12.00.37 PM
WhatsApp Image 2023-11-18 at 12.00.36 PM (1)
WhatsApp Image 2023-11-18 at 12.00.35 PM (1)
previous arrow
next arrow
WhatsApp Image 2023-11-18 at 12.00.37 PM
WhatsApp Image 2023-11-18 at 12.00.36 PM (1)
WhatsApp Image 2023-11-18 at 12.00.35 PM (1)
previous arrow
next arrow

Dr. Arman Agung, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia ini sangat penting, “BBP Sulsel perlu diberi apresiasi atas bekal yang dibagikan kepada kita semua. Mungkin, orang lain menganggap bahwa bahasa Indonesia itu mudah, tetapi bagi saya bahasa merupakan hal yang sulit.” Beliau juga mencontohkan kata yang dianggap sulit terkait dengan padanan dan pendefinisiannya. Mempublikasikan karya ilmiah bukanlah hal yang mudah dan itu merupakan tuntunan bagi para akademisi. Karya ilmiah perlu dikemas dengan bahasa yang baik. “Ide atau gagasan yang bagus dilahirkan dalam bahasa yang dapat dipahami, baik lisan maupun tulisan,” pungkasnya.