Berbagai cara telah dilakukan para pelaku seni dalam menghidupkan (mewartakan) teks puisi ke hadapan khalayak, mulai dari yang disebut deklamasi, baca puisi (poetry reading), visualisasi puisi/dramatisasi puisi dan musikalisasi puisi. Intinya, hubungan timbal-balik puisi dengan pembacanya tidak hanya berlangsung secara eksklusif, tetapi dapat dimeriahkan secara terbuka dan bersama-sama. Peristiwa apresiasi semacam ini sangat dibutuhkan selain untuk memperkaya khazanah teks puisi, juga mendermawankan pikir-rasa pembaca.

Dari aneka cara mewartakan puisi, belakangan, musikalisasi puisi makin mendapat tempat di hati masyarakat, lebih-lebih kawula muda di lembaga formal maupun informal. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan penyelenggaraan kegiatan musikalisasi puisi di berbagai sekolah dan daerah. Lebih dari itu, sekolah-sekolah sudah menjadikan musikalisasi puisi kegiatan ekstra kurikuler di sekolah.

Sebagai wujud apresiasi terhadap puisi, musikalisasi puisi diharapkan mampu memantik keinginan siswa dalam menelusuri sastra lebih mendalam, kian khusyuk. Pengaktualisasian puisi melalui musik (dengan segala kemungkinannya) dianggap sebagai cara yang lumayan ampuh menggiring siswa-siswa ke pekarangan puisi. Dengan demikian, musikalisasi puisi dapat menjadi salah satu media alternatif dalam pengembangan kreativitas tafsir siswa. Melalui musikalisasi puisi, siswa tidak hanya berpeluang dengan leluasa mengapresiasi puisi, tetapi sekaligus juga berkesempatan lapang dalam mengapresiasi musik. Intinya, melalui pemanfaatan musik terhadap puisi, kreativitas menafsir puisi (sastra) siswa terus terjaga dan menyala.

Oleh karena itu, demi mengamini harapan positif tersebut, Balai Bahasa Sumatera Utara telah memosisikan diri sebagai garda terdepan dalam menyiarkan musikalisasi puisi—dengan segenap keuntungan intelektualnya, terutama ke lembaga pendidikan formal. Selain rutin menggelar bengkel (workshop), Balai Bahasa Sumatera Utara membuka ruang-ruang apresiasi bagi musikalisasi puisi. Kegiatan festival salah satunya. Selain beradu kreativitas dan kecakapan, pelaksanaan festival diharapkan bakal melahirkan sekaligus menghidupkan sanggar-sanggar musikalisasi puisi di sekolah-sekolah di Sumatera Utara. Sanggar-sanggar musikalisasi puisi yang kreatif dan cakap.