KHITTAH.CO,Makassar- Media massa merupakan ujung tombak untuk pendidikan dan pemasyarakatan bahasa di masyarakat. Media massa juga sangat berperan penting untuk membiasakan kembali bahasa yang mulai kabur. Demikian dikemukakan Kepala Balai Bahasa Sulsel, Zainab, M. Hum., saat membawakan sambutan pada kegiatan penyuluhan Bahasa Indonesia, di kantor Balai Bahasa, Jl Sultan Alauddin, Selasa, 11 Juli 2017.
“Sekarang orang berlomba untuk mempelajari bahasa asing, tapi mengacuhkan bahasa Indonesia dan daerah. Padahal bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa, dan bahasa daerah adalah identitas,” katanya.
Zaenab menambahkan, disitulah kontribusi wartawan terhadap pengembangan bahasa. Wartawan menjaga NKRI melalui bahasa.
“Saat ini pakar bahasa laku dan banyak digunakan sebagai saksi ahli kasus pencemaran nama baik. Kiranya mereka mengerti dan menggunakan bahasa yang baik maka hal seperti itu tidak akan pernah terjadi,” katanya menilai masyarakat dalam memaknai bahasa.
Sementara itu, Direktur Berita Kota, Fachruddin Palapa menyatakan bahwa pendidikan Bahasa merupakan kebutuhan bagi wartawan, maka penyuluhan memang sangat diperlukan.
“Di Makassar ini yang pertama, banyak yang ingin ikut tapi peserta harus dibatasi. Makanya kami berharap, bila perlu penyuluhan seperti ini bisa bertahap, karena tiap hari tiap saat, bahasa adalah alat wartawan,” bebernya.
Kegiatan penyuluhan ini terselenggara atas kerjasama Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Harian Berita Kota Makassar, dengan diikuti 40 wartawan dari sejumlah media di kota Makassar, dan akan berlangsung 11-14 Juli 2017. Khittah sendiri turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Kepala Balai Bahasa Sulsel, Dra Zainab, M. Hum. (foto: khittah)