Bahasa dan budaya dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya memiliki kedudukan yang sama pentingnya di lingkungan masyarakat. Bahasa menjadi salah satu objek pemajuan kebudayaan. Kebudayaan sebagai suatu sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, dan bahasa sebagai suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaur di lingkungan masyarakat. Perilaku berbahasa haruslah sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam budaya suatu masyarakat.
Seperti halnya dalam Élong Ugi yang berasal dari Sulawesi Selatan. Élong Ugi yang menggunakan bahasa Bugis disertai dengan aksara lontara’ berfungsi sebagai sarana untuk mengatur interaksi manusia berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam budaya masyarakat Bugis. Élong ugi merupakan produk budaya masyarakat Bugis yang dirancang menggunakan bahasa yang sarat makna. Di dalam Élong Ugi memuat nilai estetika serta nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani aktivitas kehidupan.
Melihat perkembangan masyarakat yang semakin maju pada era globalisasi saat ini, Élong Ugi yang merupakan salah satu warisan budaya yang berasal dari Sulawesi Selatan terancam punah. Sikap masyarakat terhadap Élong Ugi sangat kurang, dan penutur dari generasi muda sangat sedikit. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah khususnya Unit Pelaksana Teknis Balai Bahasa Sulawesi Selatan dan Unit Pelaksana Teknis Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan dalam bekerja sama menggiatkan kembali literasi budaya untuk generasi muda.
Pelaksanaan Magang yang dilakukan oleh CPNS Balai Bahasa Sulawesi Selatan di Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan menjadi langkah awal dari hubungan kerja sama antar kedua Unit Kerja. Dikarenakan pemahaman dan sikap generasi muda terhadap Élong Ugi sangat minim maka pihak BPNB mengusulkan untuk membuat konten Élong Ugi yang menarik dan mudah dipahami oleh generasi muda melalui media sosial. Media digital yang sangat dekat dengan generasi muda bisa digunakan sebagai sarana belajar dan sumber belajar.
Élong Ugi ini dibuat dengan memasukkan huruf latin, aksara lontara’, arti, dan penjelasan serta caption yang menarik bagi generasi muda, dan tidak jauh dari kehidupan dan pengalaman yang dihadapi generasi muda saat ini. Selain itu konten ini didesain dengan menggunakan gambar yang menarik. Konten tersebut bisa dilihat di media sosial BPNB dan Balai Bahasa Sulawesi Selatan.
https://www.instagram.com/balaibahasasulsel/
https://www.instagram.com/bpnbsulsel/