FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Keprihatinan terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang benar muncul akibat bahasa asing lebih mendominasi di ruang publik dan sekolah-sekolah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Itu diungkapkan Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Zainab MHum, saat kegiatan sosialisasi pengutamaan bahasa negara di media luar ruang. Kegiatan berlangsung di Hotel Same, Senin malam (2/12/2019).
“Kami dari Balai Bahasa Sulsel melakukan pemantauan di sekolah, ternyata bahasa asing khususnya bahasa Inggris mendominasi sekolah. Kami tidak melarang pemakaian bahasa asing di sekolah, tetapi mengharapkan pemakaian bahasa Indonesia diutamakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zainab mengatakan, saat ini bahasa Indonesia sudah menjadi ” tamu” di NKRI. Di mana bahasa asing semakin mendominasi ruang-ruang publik kita. Ruang publik seperti hotel, pusat perbelanjaan, restoran, kafe, tempat rekreasi, dan fasilitas umum makin banyak ditemukan pemakaian bahasa asing.
Mengamati fenomena ini, Balai Bahasa Sulsel melaksanakan kegiatan sosialisasi ini agar bisa menjadi pencerah dan mengubah paradigma masyarakat di lingkungan sekitar.
Sosialisasi pengutamaan bahasa Negara berlangsung tiga hari (2–4 Desember) dan diikuti 40 peserta dari dinas pendidikan kabupaten se Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Barat, Arifuddin Toppo dan Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Setiawan Aswad. (nurdintappa)